Likuiditas, terutama dalam konteks rencana kepemilikan saham karyawan (ESOP), merupakan topik penting yang menuntut perhatian baik dari perusahaan maupun karyawan. Perusahaan berupaya memberikan likuiditas baik melalui sumber daya internalnya sendiri maupun dengan bantuan investor. Dalam sebuah Qonversation baru-baru ini, Suchai Iyengar, MD Qapita Marketplace, dan Jeegar Shah, Konsultan Senior di ESOP direct, membahas pentingnya likuiditas.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah program likuiditas mengalami penurunan, yang berakibat pada berkurangnya minat karyawan untuk bergabung dengan startup. Untuk memastikan retensi bakat berharga di perusahaan startup, menjadi penting bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan mereka untuk menawarkan lebih dari sekadar ESOP. Penting bagi startup untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menyediakan likuiditas bahkan dalam situasi sulit, sehingga memberikan jaminan kepada karyawan bahwa investasi mereka dapat direalisasikan jika dibutuhkan.
Berbagai cara pendekatan likuiditas: Di Indonesia, ada beberapa cara yang tersedia bagi perusahaan untuk memberikan likuiditas kepada karyawan mereka. Salah satu pendekatan umum yang diambil oleh perusahaan yang terdaftar dan "unicorn" adalah dengan memilih penawaran saham perdana (IPO), yang memungkinkan karyawan dan pemegang saham untuk menjual saham mereka dan mengakses likuiditas. Metode lain untuk memberikan jalan keluar kepada pemegang ESOP, adalah bagi investor baru dan/atau yang sudah ada untuk membeli saham melalui latihan ESOP yang diberikan, langsung dari karyawan, dan dengan demikian meningkatkan saham mereka di perusahaan. Sebagai alternatif, perusahaan dapat menawarkan karyawan untuk menyerahkan ESOP yang telah diberikan dan menerima uang tunai berdasarkan nilai pasar wajar yang berlaku. Selain itu, dalam beberapa kasus luar biasa, perusahaan juga dapat menghadirkan tawaran pembelian kembali khusus bagi pemegang saham karyawan yang memegang saham berdasarkan latihan ESOP, memungkinkan mereka untuk menjual saham mereka kembali ke perusahaan. Dalam beberapa kasus, penyelesaian tunai digunakan oleh perusahaan yang didorong oleh modal ekuitas swasta (PE).
Karena batasan modal yang dihadapi oleh banyak perusahaan, jumlah program penyerahan ESOP telah menurun. Namun, perusahaan masih dapat mengejar pembiayaan likuiditas melalui dua metode: Penyerahan ESOP dan Pembelian Kembali ESOP.
1. Program penyerahan ESOP adalah mekanisme yang digunakan oleh perusahaan untuk memberikan likuiditas kepada karyawan yang memegang ESOP yang telah diberikan. Ini memungkinkan karyawan untuk menyerahkan ESOP yang telah diberikan sebagai peganti pembayaran tunai. Pendekatan ini sering diambil ketika tidak ada peristiwa likuiditas di perusahaan dan sesuai dengan komitmen yang disepakati dalam rencana, penyelesaian pembayaran dilakukan setelah beberapa tahun tertentu, yang menghasilkan arus kas yang tinggi bagi Perusahaan. Sebagai alternatif, dalam kasus peristiwa likuiditas jika Perusahaan ingin menghindari peraturan dan administrasi yang rumit yang terlibat dalam latihan ESOP yang telah diberikan dan penerbitan saham, perusahaan dapat memilih untuk menyelesaikan ESOP yang telah diberikan dengan uang tunai dengan harga yang sama seperti transaksi yang terjadi. Secara keseluruhan, program penyerahan ESOP memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengubah kepemilikan saham mereka menjadi uang tunai. Dalam beberapa kasus, hal ini juga membantu dalam menyelesaikan hanya karyawan yang berpisah jika diizinkan dalam rencananya. Menggunakan alternatif ini memberikan lebih fleksibilitas karena lebih sedikit diatur dibandingkan dengan pembelian kembali saham dan dapat dilakukan beberapa kali dalam setahun.
2. Pembelian Kembali ESOP, di sisi lain, lebih relevan ketika sebuah perusahaan bermaksud untuk membeli kembali sahamnya dari pemegang saham kelas ESOP. Saham sebagai aset tidak dapat diserahkan. Pembelian kembali Saham diatur oleh Undang-Undang Perusahaan 2013 dan oleh karena itu Perusahaan harus mematuhi beberapa prasyarat sebelum menawarkan pembelian kembali. Undang-Undang Perusahaan memungkinkan penawaran pembelian kembali khusus hanya kepada pemegang saham kelas ESOP. Pembelian kembali mengurangi modal saham perusahaan. Pendekatan ini biasanya digunakan ketika sebuah perusahaan ingin membersihkan tabel modal atau ketika tidak ada peristiwa likuiditas di perusahaan dan sesuai dengan komitmen yang disepakati dalam rencana pembelian kembali untuk pemegang saham kelas ESOP setelah beberapa tahun tertentu.
Qapita adalah platform yang secara efektif mengatasi masalah komunikasi karyawan di perusahaan dengan menawarkan solusi komprehensif. Berbeda dengan tabel modal perusahaan yang tipikal di mana pool ESOP hanya menyumbang persentase relatif kecil, sekitar 5-10%, dengan pemegang saham memegang mayoritas, sekitar 90%, Qapita memecahkan masalah ini dengan menyediakan saluran komunikasi yang lancar antara karyawan dan perusahaan. Hal ini menghilangkan kebutuhan bagi karyawan untuk beralih antara berbagai alat dan memungkinkan mereka berinteraksi langsung dengan perusahaan di platform ini.
Salah satu fitur kunci dari platform Qapita adalah solusinya yang menyeluruh untuk karyawan, yang memungkinkan mereka untuk menunjukkan tingkat partisipasi yang diinginkan dalam hal likuiditas. Di dalam platform ini, karyawan dengan mudah dapat mengakses dan menjelajahi fitur-fitur seperti latihan saham, membeli atau menjualnya, semua dalam satu tempat. Qapita berfungsi sebagai pusat terpusat untuk audit, pelacakan, dan pemantauan saham dan aktivitas karyawan. Sel
Original article: https://marketplace.qapita.com/blog/esop-liquidity-esop-surrender-vs-esop-buyback